PortalUpdate —Pansus haji DPR-RI kembali menemukan fakta baru terhadap managemen pengelolaan dan pembagian kouta tambahan haji reguler dan haji khusus,hal tersebut mencuat saat anggota pansus DPR RI melakukan sidak dan investigasi di kantor Siskohaj Kementrian Agama RI di Jakarta pusat Rabu 04/09/2024.
Sidak pansus haji DPR RI ke kantor siskohaj ini membuat panik pegawai kementrian agama,tak terkecuali kepala direktorat data dan sihdu Hasan Affandi yang tidak menghadiri panggilan pansus Kerna alasan ke mekka ternyata ada di dalam ruang kerjanya.
Anggota pansus haji DPR RI Arteria Dahlan kepada awak media menjelaskan bahwa polemik yang dipansuskan kali ini termasuk krodit Kerna sistem dan data di Kemenag yang mestinya akuntabel justru di utak atik lagi dengan ragam modus, jamaah yang mestinya berangkat di gantikan dengan nama yang baru daftar,ini temuan kita dan disini pasti ada gratifikasi.
“Sebenarnya jika Kemenag lewat siskohaj di jalankan dengan baik kami pikir semua akan baik baik saja,tapi fakta dilapangan tidak demikian,sangat krodit menurut kami Kerna ini menyangkut jamaah dan orang banyak,Dalam hal ini Kemenag pasti punya data travel yang yang memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan,Kami juga punya data travelnya dan data itu singkron dengan temuan investigasi pansus serta pengakuan jamaah yang menggunakan jasa travel tersebut pada musim haji 2024 lalu,jelasnya.
Anggota pansus lainnya juga menegaskan bahwa pengakuan beberapa travel terhadap jatah kouta haji reguler dan haji khusus ini akan menjadi atensi bagi pansus dan penegak hukum.
“Sejumlah travel sudah mengakui hal ini,sesegera mungkin hal ini akan kami tindak dengan mengundang penegak hukum ke pansus guna menelaah temuan temuan di lapangan,yang pasti Kemenag tidak bisa bermain sendiri dalam kisruh ini,pasti ada orang travel yang menjadi aktor juga di balik kouta haji reguler dan haji khusus ini,data travel sudah kami pegang,kita tunggu saja babak selanjutnya ,ucapnya.
Diketahui bahwa sebelum pansus haji digulirkan Dirbina haji dan umrah Kemenag RI telah menyerahkan data data travel yang pada musim haji 2024 memberangkatkan calon haji tanpa antri atau 0 tahun,hal ini yang menjadi polemik Kerna kouta yang mestinya buat jamaah yang antri bertahun tahun diserobot oleh jamaah yang punya orang dalam dalam mekanisme pembagian kouta haji.